REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang juga Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid mengatakan Koalisi Merah Putih (KMP) tidak pernah meninggalkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Menurutnya, KMP ingin meminta klarifikasi dari PPP terkait dengan langkahnya kemarin yang tidak maju bersama dalam paket pimpinan MPR dari KMP. Apakah menurutnya, langkah PPP kmarin tidak bersama dengan koalisi, artinya meninggalkan KMP atau sejenak keluar dan nanti akan kembali lagi.
"Jadi ini gimana maunya, dan kalau pun mau balik kembali, komitmennya gimana. Apakah nanti di tengah jalan balik ke sana lagi," kata Hidayat di komplek parlemen senayan, Jakarta, Rabu (8/10).
Hidayat mengatakan pihaknya dalam KMP perlu mendengarkan secara terbuka penjelasan dari kawan-kawan di PPP. Karena, katanya, KMP berupaya mencari jalan untuk selalu bersama-sama.
Bahkan, terdapat dokumen tertulis dan penandatanganan oleh Suryadharma Ali mengenai segala yang disepakati, termasuk posisi PPP dalam kepemimpinan MPR. Kesepakatan itu dilakukan karena menurutnya, PPP sudah merasa nyaman dengan KMP.
Adapun pernyataan dari beberapa pihak di PPP yang mengatakan KMP meninggalkan PPP, Hidayat menegaskan faktanya tidak demikian. Bahkan menurutnya, masih ada bukti tertulis dan belum lebih dari dua minggu lamanya.
Terkait posisi dan pembagian komisi untuk PPP, Hidayat mengatakan akan membahas hal itu setelah PPP menyampaikan penjelasannya. Ia menambahkan hal itu kemungkinan akan dibahas minggu depan.