Rabu 08 Oct 2014 16:32 WIB

Jokowi tak Mau Indonesia Hanya Ekspor Bahan Mentah

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Mansyur Faqih
Pengumuman Jumlah Kabinet. Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla menggelar konferensi pers di Rumah Transisi, Jakarta, Senin (15/9). Dalam konferensi pers ini Jokowi-JK mengumumkan komposisi kuantitatif dari kabinetnya tetap 34 p
Foto: Republika/Wihdan
Pengumuman Jumlah Kabinet. Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla menggelar konferensi pers di Rumah Transisi, Jakarta, Senin (15/9). Dalam konferensi pers ini Jokowi-JK mengumumkan komposisi kuantitatif dari kabinetnya tetap 34 p

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menargetkan Indonesia tak lagi mengeskpor bahan mentah ke luar negeri. Bahan mentah tersebut harus diolah minimal menjadi produk setengah jadi agar memiliki nilai tambah.

"Mulai dari ekspor kopi, karet, kayu, kepala sawit masih raw material. Itu harus mulai dihilangkan," ujarnya di Jakarta, Rabu (8/10).

Menurut Jokowi, jika pabrik pengolahan bahan mentah dibangun di Indonesia, maka hal itu dapat menyerap banyak tenaga kerja. Imbasnya, perekonomian di Indonesia akan terus meningkat.

Selanjutnya, sambung dia, para duta besar harus menggencarkan promosi produk Indonesia di luar negeri.

"Sering saya sampaikan, dubes tidak hanya diplomasi politik yang diperbanyak. Tapi dubes 80-90 persen harus masuk ke diplomasi ekonomi, diplomasi perdagangan," kata presiden terpilih yang akan dilantik pada 20 Oktober tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement