Rabu 08 Oct 2014 16:17 WIB

Pascakalah di Paripurna MPR, Mega Ajak Rakyat Awasi Elite Politik

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri
Foto: Antara
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascakekalahan dalam sidang paripurna pemilihan pimpinan MPR, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berkicau di akun twitternya @MegawatiSSP. Ia mengajak semua masyarakat untuk mengawasi pemimpin agar jelas siapa yang tulus dan siapa yang tidak bekerja untuk rakyat.

Dalam twitter yang diposting kurang lebih lima jam lalu, Megawati menuliskan tidak perlu bersusah hati pada hal yang belum terjadi. Namun Mega tidak menjelaskan apa yang kicauan tersebut untuk menjawab kekhawatiran akan dijegalnya pemerintahan Jokowi-JK setelah MPR dan DPR dikuasai oleh Koalisi Merah Putih.

Mega juga menuliskan jika PDIP dan Koalisi Indonesia Hebat tidak pernah menggunakan strategi politik yang kaku, yang disebut-sebut sebagai salah satu penyebab kekalahan dalam perebutan kursi MPR dan DPR.

"Saya, PDIP dan Koalisi Indonesia Hebat tidak menggunakan strategi politik yang kaku. Jika yang dimaksud adalah komunikasi politik. ^Mega^," tulisnya.

"Kami tetap mencoba berkomunikasi semaksimal mungkin demi kepentingan bangsa dan negara, di semua tingkatan dan permasalahan. #TerkaitOpini," tulisnya lagi.

Mega mengakui ada beberapa pemintaan yang tidak bisa dipenuhi Koalisi Indonesia Hebat , yakni permintaan yang menyangkut prinsip PDIP dan KIH, terlebih jika permintaan tersebut absurd.

"Hanya saja, ada hal-hal yang bersifat prinsip yang membuat kita tidak bisa memberi apa yang mereka minta. Apalagi permintaan yang absurd. Permintaan yang absurd dan menjurus pada kepentingan kelompok semata tidak dapat kami tolerir hingga menjadikan komunikasi terkesan kaku," tulisnya.

Megawati menegaskan tidak seharusnya kekuasaan hanya menguntungkan sekelumit elit politik, karena negara adalah milik rakyat. Untuk itu ia mengajak seluruh rakyat untuk lebih mengawasi pemimpinya.

"Karena kami berpikir bahwa negara ini milik rakyat, maka tidak seharusnya kekuasaan hanya menguntungkan sekelumit elit dan sekelompok taipan," tulisnya.

"Sekarang, rakyat akan mengawasi semua pemimpinnya yang berkomplot atau yang tulus-ikhlas. Sebab niat baik akan selalu dihargai di negeri ini," tulisnya lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement