Rabu 08 Oct 2014 10:24 WIB

Jokowi Sudah Prediksi Kekalahan KIH dalam Pemilihan Pimpinan MPR

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Winda Destiana Putri
Jokowi dan Jusuf Kalla di Rumah Transisi, Jakarta Pusat, Ahad (28/9) malam WIB.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Jokowi dan Jusuf Kalla di Rumah Transisi, Jakarta Pusat, Ahad (28/9) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) sudah memprediksi kekalahan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dalam perebutan kursi pimpinan MPR. Jokowi mengatakan, jika yang digunakan sistem voting, sudah pasti KIH kalah.

"Sudah saya sampaikan, kita menawarkan format musyawarah untuk  mufakat karena ini adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Tetapi dalam dinamika internal di sana itu tidak ketemu. Ya sudah, kalau voting ya jelas kalah," ujarnya di Balai Kota, Rabu (8/10).

Meski KIH kalah, Jokowi mengaku tak kecewa dengan hasil tersebut. Ia justru menyampaikan ucapan selamatnya pada Koalisi Merah Putih (KMP) yang lagi-lagi mengalahkan KIH.

"Saya ucapkan selamat pada Pak Zulkilfli Hasan karena sudah terpilih menjadi ketua MPR," ucap presiden terpilih yang akan dilantik pada 20 Oktober tersebut.

Jokowi juga mengaku tak khawatir pemerintahannya akan dijegal sana-sini karena KMP menguasai seluruh parlemen. Menurutnya, selama pemerintah didukung rakyat, maka ia tak perlu khawatir.

Seperti diketahui, sidang paripurna pemilihan pimpinan MPR pada dini hari tadi menetapkan Zulkifli Hasan sebagai ketua MPR. Zulkifli yang berasal dari PAN unggul tipis dari Oesman Sapta Odang yang diusung KIH. Berdasarkan hasil hitung suara atau voting, Zulkifli meraih suara 347. Sedangkan Oesman Sapta Odang mendapat 330 suara. 

Dengan demikian, pimpinan MPR periode 2014-2019 adalah Ketua MPR Zulkifli Hasan, Wakil Ketua MPR Mahyudin (Golkar), EE Mangindaan (Demokrat), Hidayat Nur Wahid (PKS), dan Oesman Sapta Odang (DPD). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement