REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK--Ratusan pedagang kaki lima di Terminal Depok resah. Pasalnya, ratusan kios di terminal ini akan diratakan, Rabu (8/10). Namun mereka tidak diberikan tempat baru untuk berjualan.
Juniar Simanjuntak salah satu penghuni kios mengatakan, sikap pemerintah dalam melakukan penggusuran sangat tidak manusiawi. Selama ini pihaknya menilai tidak ada itikad baik dari Pemerintah Kota Depok ataupun pihak PT Andika selaku pemenang tender.
"Kami sudah belasan tahun disini. Kami mau dikemanakan harus jelas. Memangnya kami ini binatang. Kami disini tidak ilegal. Kami bayar retribusi, punya KTP semua jelas. Bahkan bisa dikatakan Terminal Depok adalah Terminal paling aman se Jabodetabek," kata Juniar.
Menanggapi hal itu, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Depok menolak berkomentar. Pihak penegak perda ini hanya membenarkan hari ini akan adanya pembongkaran. Rencananya, penggusuran akan melibatkan sekitar 1.600 personil gabungan.
"Lahan terminal seluas 2,6 hektare ini adalah aset Pemkot Depok. Rencananya akan dibangun terminal terpadu sekaligus lokasi binsis modern. Mengenai relokasi dan solusi bukan urusan Satpol PP. Kami hanya penindakan," ujar Kabid Tantib Satpol PP Depok Welman Naipospos.