Senin 06 Oct 2014 20:13 WIB

Ruhut: Sombong Kok Dipelihara!

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Citra Listya Rini
Ruhut Sitompul
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Ruhut Sitompul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Anggota Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Poltak Sitompul mengatakan selama 10 tahun menjadi presiden, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selalu bersikap santun dan membuka pintu silaturrahim dengan Megawati Soekarnoputri. Namun sikap SBY tidak mendapat respons Megawati.

Ruhut mengatakan Megawati justru baru mau menemui SBY saat PDIP berada dalam posisi politik terjepit. "SBY sepuluh tahun selalu membuka pintu, sementara mereka setelah kepepet baru mau ketemu," katanaya kepada wartawan di Jakarta, Senin (6/10).

Idealnya, kata Ruhut, Megawati yang datang menemui SBY. Pasalnya SBY masih menjabat sebagai presiden sekaligus ketua umum partai. Namun, ternyata Megawati malah mengirim utusan untuk mewakilinya bertemu dengan SBY.

"SBY menjawab lewat Twitter itu kan karena Mega yang tidak mau ketemu. Jadi siapa yang tidak negarawan? Siapa yang sombong? Sombong kok dipelihara," kata Ruhut.

Ruhut menilai SBY lebih negarawan ketimbang Megawati. Hal ini dibuktikan dari lamanya masa jabatan SBY dan Megawati saat menjadi presiden. "Kalau mau bicara soal negarawan, SBY itu presiden langsung selama dua pemilu. Sementara Megawati cuma jadi presiden dua tahun. Lebih negarawan mana?" ujar Ruhut.

Sebelumnya Wakil Sekretaris Jendral PDIP, Hasto Kristianto menilai kicauan SBY di Twitter soal gagalnya pertemuan dengan Megawati sebagai sikap tidak negarawan. Menurutnya kicauan SBY terkesan menyalahkan Megawati dan tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. "Kicauan SBY itu tidak negarawan karena jauh dari fakta sebenarnya," kata Hasto.

Hasto menengarai SBY sengaja menyalahkan Megawati untuk menutupi menutupi langkah politik dua kaki yang dilakukan Partai Demokrat. "Strategi politik langkah SBY yang menyalahkan Mega merupakan hal biasa dilakukan oleh politisi yang tidak memiliki sikap kenegarawanan," ujar Hasto. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement