REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar HUT ke 69 di Ujung Dermaga Surabaya Jawa Timur. Perayaan HUT akbar yang digelar salama lima hari ini akan menampilkan berbagai macam atraksi dari alat utama sistem persenjataan (alutsista) militer yang dimiliki TNI AD, AU dan AL.
Pengamat Pertahanan, Susaningtyas NH Kertapati, mengatakan saat masih menjadi Anggota DPR di Komisi I, pihak selalu mengawasi agar pengadaan alutsista sesuai perencanaan. Sehingga kualitas alutsista tetap terjaga
"Terkait dengan keinginan kita menjadikan TNI tangguh, maka Komisi I selalu awasi bahwa pengadaan Alutsista dipatok waktunya dalam 5 tahun. Sehingga terkesan terburu-buru," kata Nuning saat dihubungi Republika, Sabtu (4/10) malam.
Menurut Nuning, selama dirinya menjadi anggota DPR selalu mewanti-wanti agar TNI tida membeli alutsita bekas. Karena kata Nuning, berdasarkan pengalaman membeli barang bekas sangat membebani anggaran negara, karena biaya pemeliharaannya rumit. Dan juga kapabilitinya alutsista bekas itu sudah menurun.
"Malah yang nggak future growth cari suku cadang sudah tidak ada. Akhirnya diakali sendiri dan terjadilah kecelakaan," ujarnya.
Seperti diketahui, HUT TNI yang digelar mulai dari tanggal 1,2,3,4 sampai 7 itu akan menghibur masyarakat Surabaya. Pasalnya, TNI akan mengajak warga untuk berkeliling kota Surabaya dengan alutsista yang memungkinkan untuk dinaiki.
Perayaan HUT TNI kali ini agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya TNI akan unjuk atraksi dan memamerkan alutsista yang dimilikinya baik dari AU, AD, dan AL. Acara tersebut akan digelar di Koarmaritim Ujung Dermaga Surabaya pada Selasa (7/10/2014).