REPUBLIKA.CO.ID, MARTAPURA -- Jumlah titik api di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, yang diduga berasal dari kebakaran semak, hutan, dan lahan mencapai 32 titik selama September.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjar Noor Sunarto di Martapura, Sabtu, mengatakan puluhan titik api tersebar pada beberapa kecamatan. "Sebaran titik api terdapat di lima kecamatan yakni Kecamatan Simpang Empat, Gambut dan Kertak Hanyar, Tatah Makmur, Beruntung Baru dan Kecamatan Martapura," ujarnya.
Ia mengatakan, luasan lahan terbakar pada lima kecamatan itu mencapai 24 hektare dengan jenis lahan yang terbakar yakni pertanian, pekarangan hingga lahan kosong. "Selain lahan pertanian dan lahan pekarangan, titik api juga merambah kawasan hutan baik hutan lindung maupun hutan produksi terbatas," ujarnya kepada wartawan.
Menurut dia, kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Banjar tergolong parah sehingga Bupati Banjar Khairul Saleh telah menetapkan status Siaga Darurat Bencana hingga 15 Oktober.
Disebutkan, langkah strategis yang dilakukan menghadapi status tersebut adalah mendirikan enam buah posko penanggulangan kebakaran di daerah rawan bencana kebakaran.
"Ada enam posko penanggulangan bencana yang dijaga tim terpadu di daerah rawan bencana. Lima posko tersebar pada lima kecamatan dan posko induk di kantor BPBD," ucapnya.
Dikatakan, pihaknya tengah fokus mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan di Kecamatan Gambut karena kawasan tersebut merupakan areal pertanian yang rawan kebakaran.
"Kebakaran di Kecamatan Gambut sering dilakukan sejumlah petani untuk membuka lahan baru pasca panen sehingga harus diantisipasi agar mereka tidak membakarnya," ujar dia.
Ditambahkan, kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Banjar menjadi penyebab munculnya kabut asap yang cukup pekat di Kota Martapura dan kawasan lainnya.