REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional (INACA) mendukung peningkatan status Geopark Danau Toba dari tingkat nasional ke tingkat internasional pada 2015 yang diharapkan dapat meningkatkan ekonomi lokal dan nasional.
"Peningkatan status Danau Toba tidak saja menyelamatkan kawasan lingkungan setempat mengingat Danau Toba merupakan warisan bumi yang perlu dilestarikan, tetapi dalam perspektif bisnis penerbangan justru akan mendorong peningkatan kunjungan wisatawan domestik dan internasional," kata Ketua Umum INACA Arif Wibowo, Kamis (2/10).
Arif Wibowo yang juga President & CEO Citilink mengatakan pertumbuhan ekonomi memicu peningkatan perilaku berwisata yang memerlukan akses serta konektivitas angkutan udara.
Selain itu prediksi penerbangan nasional, ujar Arif, akan mengalami peningkatan penumpang domestik hingga pada 2018 yang diperkirakan mencapai 124 juta penumpang.
Kunjungan wisawatan ke Sumatra Utara juga terus naik dari 493 ribu penumpang pada 2009 menjadi 839 ribu pada 2012.
"Kalau melihat tren yang sedang terjadi maka akan ada dua bisnis model angkutan udara dalam mendorong pertumbuhan perjalanan wisata, yaitu 'holiday carter' dan penerbangan berbiaya murah atau LCC seperti Citilink. Jadi sebagai bagian strategi bisnis Garuda Indonesia Group kita sangat mendukung upaya peningkatan status tesebut," kata Arif.
Dua bandara di Sumatara Utara terus dibenahi untuk membuat kapasitas Bandara Kualanamu dan Silangit sehingga mampu menampung lonjakan penumpang ke depan.
Bandara Kualanamu mampu menampung hingga 22 juta penumpang pada 2023 dengan 250 frekuensi penerbangan dalam sehari.