Selasa 30 Sep 2014 16:03 WIB

Ahok Janji Tingkatkan Kualitas Petugas Dishub

Rep: c89/ Red: Ratna Puspita
Kondisi aspal perlintasan yang rusak dan tergenang air di Terminal Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (23/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Kondisi aspal perlintasan yang rusak dan tergenang air di Terminal Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (23/9). (Republika/Rakhmawaty La'lang).

REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berjanji meningkatkan layanan di terminal. Peningkatan layanan dimulai dengan memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM) Dinas Perhubungan DKI yang bertugas di terminal. 

Ahok, sapaan akrab Basuki, mengatakan, tahun depan bakal ada pergantian pegwai negeri sipil. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berharap bisa menjaring PNS yang berkualitas serta bekerja profesional. 

"Kita tes dulu sampai akhir tahun. Kita bisa tahu, ada berapa PNS (Dishub) yang baik dan ada berapa yang ingin Jakarta bagus," kata dia, di Balai Kota DKI, Selasa (30/9).

Pembenahan layanan terminal tidak mungkin mengabaikan kualitas sumber daya manusia. Sebab, para petugas Dishub DKI yang langsung berhubungan dengan sopir angkutan umum dan masyarakat. 

Selama ini, Ahok menyatakan, ada kendala dalam menindak tegas angkutan umum yang melanggar di DKI. Dia mencontohkan, angkutan kota (angkot) kerap //ngetem// sembarangan. 

Petugas Dishub DKI seharusnya melakukan tindakan tegas seperti mencabut trayek angkot tersebut. "Masalahnya SDM (Petugas Dishub). Seharusnya mobil-mobil transportasi umum yang tidak mau masuk (terminal), kita cabut trayeknya," ujar dia. 

Ahok pun mensinyalir adanya praktik setoran dari sopir angkutan umum ke petugas Dishub.  "Kalau dia mau tegas, ya tegas saja. Cuma karena apa, dinas tidak mau lakukan? Ini mungkin ada setor-menyetor," kata dia. 

Beberapa terminal di DKI tampak semrawut. Di Terminal Senen, Jakarta Pusat, sejumlah trayek angkutan umum lebih sering menunggu penumpang di luar terminal. 

Beberapa terminal yang sudah direvitalisasi juga tidak menunjukkan perbaikan layanan untuk masyarakat. Kondisi ini seperti terjadi Terminal Manggarai, Jakarta Selatan, dan Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur. 

Penumpang masih turun dan naik bus di sembarangan tempat. Mereka tidak menggunakan tempat-tempat khusus naik-turun bus yang sudah disediakan. Selain itu, angkot masih ngetem sembarangan di luar terminal. 

Alhasil, terminal yang direvitaliasasi itu tampak semrawut. Padahal, Pemprov DKI melakukan pembenahan untuk menertibkan naik dan turun penumpang serta menguarai kemacetan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement