Selasa 30 Sep 2014 13:50 WIB

Hari Batik, DIY Siap Pecahkan Rekor Muri

Rep: Yulianingsih/ Red: Israr Itah
Pekerja menyelesaikan proses pewarnaan batik dengan bahan warna alami
Foto: Antara
Pekerja menyelesaikan proses pewarnaan batik dengan bahan warna alami

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop) DI Yogyakarta (DIY) memanfaatkan momen Hari Batik untuk mencetak rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Desperidagkop DIY akan menggelar kegiatan membatik dengan kain sepanjang 3.000 meter dan lebar 45 cm tanpa putus pada Kamis (2/10).

Sekretaris Disperindagkop DIY Lono Widagdo mengatakan kain yang digunakan yaitu kain tenun ATBM yang bukan dibuat mesin. Kain tersebut akan disambung-sambung tanpa henti hingga mencapai panjang 3.000 meter.  "Kami akan gunakan motif flora dan fauna dalam pembatikan ini," katanya di Disperindagkop DIY, Selasa (30/9).

Kabid Industri Logam, Sandang dan Aneka Disperindagkop DI Yogyakarta Polin Napitupulu menambahkan ajang ini akan melibatkan 3.000 pembatik dari seluruh DIY. "Pembatik dari lima kabupaten/kota di DIY akan aktif dalam kegiatan ini baik di Kota Yogya, Kabupaten Bantul, Sleman, Gunungkidul, dan Kulonprogo," ungkap dia.

Kegiatan membatik di kain terpanjang ini akan dilaksanakan di Alun-alun Utara Kraton Yogyaakarta. Para pelajar dan mahasiswa juga akan dilibatkan dalam ajang tersebut.

Menurut Polin, kain 3.000 meter ini akan dipasang secara zig zag. Kain tersebut juga sudah akan digambari pola semen, sehingga proses pembuatan batik tulis tersebut akan semakin mudah. 

Diakuinya, selain memperingati Hari Batik Nasional, ajang itu dilakukan untuk menunjukkan ke dunia bahwa Yogyakarta adalah Kota Batik. Selain itu juga untuk pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM) batik di DIY. Pasalnya membatik di kain terpanjang ini melibatkan para pembatik profesional di IKM-IKM yang ada di DIY.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement