REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo membantah terjadi miskomunikasi antara Partai Demokrat dengan SBY yang saat itu tengah melakukan kunjungan kenegaraan di New York, Amerika Serikat.
"Tidak, tidak ada (miskomunikasi). Semua aman terkendali," kata Pramono saat menghadiri rapat Fraksi Partai Demokrat di DPR.
Menurut dia, fraksi hanya menjalankan instruksi SBY untuk mengupayakan pilkada langsung dengan 10 syarat tambahan. Hanya saja, saat pengambilan keputusan tingkat pertama di Komisi II dan forum lobi paripurna opsi Demokrat tidak diakomodir.
Jika fraksi-fraksi di DPR menerima usulan Demokrat saat lobi, lanjut Pramono, harusnya saat rapat dilanjutkan bisa diambil keputusan terkait opsi yang diajukan Partai Demokrat. Nyatanya, saat itu pimpinan rapat tetap menyatakan hanya ada dua opsi untuk dipilih melalui mekanisme voting.
Karena itu, Pramono menilai sikap yang diambil fraksi Partai Demokrat saat paripurna UU Pilkada sudah benar. Jika kemudian SBY menyatakan kecewa, menurut dia kekecewaan tersebut bukan karena sikap Demokrat. Melainkan karena tidak tercapainya kesepakatan melaksanakan pilkada dengan mekanisme pemilihan langsung.