REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Partai Demokrat mempertanyakan dukungan fraksi lain dalam sidang paripurna di DPR Jumat (26/9) dini hari. Dukungan yang tidak disampaikan secara resmi mengesankan aksi walk out (WO) memperparah jalannya sidang.
"Kalau ada fraksi lain yang mendukung pilkada langsung dengan 10 perbaikan, kenapa tidak WO bersama kami?" tanya Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf dalam konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jl Kramat Raya No 146 Jakarta Pusat, Senin (29/9).
Nurhayati mengatakan secara tegas Partai Demokrat tidak memilih Pilkada oleh DPRD. Seandainya fraksi lain yang mendukung aksi WO maka tidak akan tercapai forum dalam sidang paripurna.
"Kalau ikut WO dengan kami tidak akan tercapai forum dan tidak ada putusan pilkada oleh DPRD," jelasnya.
Ketua Harian Partai Demokrat, Syarif Hasan, mempertanyakan kenapa dukungan fraksi lain tidak disampaikan secara resmi. Mereka hanya sporadis menyatakan mendukung. Namun, saat pimpinan sidang menetapkan hanya dua opsi, fraksi lain tidak berusaha mengubah.
"Seandainya saja ada satu dua fraksi secara resmi dukung kami akan sangat membantu," ujarnya.
Dalam sidang paripurna DPR yang salah satu agendanya pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada, fraksi Partai Demokrat melakukan aksi walk out. Mereka bersikeras adanya opsi ketiga yakni Pilkada langsung dengan 10 perbaikan. Fraksi yang mendukung pilkada langsung yakni PDIP, Partai Hanura, PKB, dan Partai Nasdem. Sedangkan fraksi yang mendukung Pilkada tidak langsung yakni PKS, Partai Gerindra, PPP, Partai Golkar, dan PAN.