REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sumatera Selatan menyatakan jumlah titik panas atau "hotspot" yang terdeteksi di provinsi setempat berpotensi bertambah karena hingga penghujung September belum ada tanda-tanda akan turun hujan lebat.
"Puluhan titik panas yang terdeteksi di sejumlah wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota ini seperti di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir, Kabupaten Muara Enim dan daerah lainnya perlu diwaspadai karena kemungkinan besar jumlahnya akan terus bertambah," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumatera Selatan, Indra Purnama di Palembang, Senin.
Dia menjelaskan, memasuki puncak musim kemarau awal September 2014 hingga kini suhu udara cenderung panas hingga mencapai 33-35 derajat Celsius pada siang hari dengan curah hujan sangat sedikit di bawah 100 milimeter.
Masyarakat yang berada di daerah rawan kebaran hutan dan lahan diimbau agar meningkatkan kewaspadaan serta pengawasan terhadap lahan pertanian, perkebunan, dan kawasan hutan yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka.
Dengan kewaspadaan yang tinggi dan pengawasan lingkungan secara maksimal diharapkan bisa dicegah terjadinya kebakaran yang lebih luas yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat.
"Serta kerugian materi yang lebih besar," katanya.