REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikan Cupang Hias di Jakarta masih menjadi unggulan dengan jumlah produksi tertinggi dibanding ikan hias lainnya selama triwulan dua tahun 2014.
Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta Liliek Litasari di Jakarta, Sabtu (27/9) mengatakan, "Jumlah produksi ikan hias periode itu mencapai 4,17 juta ekor dan hampir 900 ribu ekor merupakan jenis Cupang Hias karena potensi pasarnya besar."
Sementara produksi ikan hias lain yaitu Manvis sebesar 766.790 ekor, Guppy 441.460 ekor, Mas Koi sebesar 219.170 ekor dan Mas Koki sebesar 182.150 ekor. Untuk urutan paling sedikit produksi ikan hias di periode yang sama pada Marbella sebesar 5 ribu ekor, Arwana 9.170 ekor, Mas Koki Tossa 15 ribu ekor dan Mas koki Pencer sebesar 34 ribu ekor.
Ia menjelaskan, sentra budi daya Cupang Hias selama ini terfokus di wilayah Jakarta Barat yang tersebar di Slipi, Kota Bambu, Kalideres dan Cengkareng.
"Di Jakarta Barat kita memiliki Sentra Promosi dan Pemasaran Ikan Hias yang di dalamnya terdapat budi daya ikan Cupang hias," katanya.
Menurut Liliek Litasari, potensi pasar ikan Cupang Hias cukup besar termasuk permintaan dari luar negeri karena ikan yang berukuran kecil itu memiliki keindahan bentuk dan warna yang bervariasi. "Ikan Cupang Hias sering mengikuti kontes di luar negeri dan menjadi saingan tetap negara Thailand dan Singapura," katanya.
Sedangkan menurut Pembina Pembudi Daya Ikan Sentra Promosi dan Pemasaran Ikan Hias Defi Lidya mengatakan permintaan Cupang Hias dari luar daerah dan luar negeri cukup banyak namun banyak petani atau pembudi daya belum paham prosedur karantika dan pengemasan.
"Cara pandang pembudidaya harus berubah, mengikuti tata cara proses pengiriman melalui karantina hewan. Kami juga sedang membina kelompok-kelompok petani ikan Cupang bagaimana tata cara pengiriman dan pengemasan yang baik," katanya. Ia mengungkapkan, nilai produksi budi daya ikan hias di Jakarta pada triwulan dua pada 2014 itu mencapai Rp 7,67 miliar.