Sabtu 27 Sep 2014 00:48 WIB

Bekasi Kekurangan Guru, FPHI: Angkat Guru Honorer Menjadi PNS

Rep: C57 / Red: Hazliansyah
Sejumlah guru honorer K2 melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/2).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Sejumlah guru honorer K2 melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI SELATAN -- Forum Pembela Honorer Indonesia (FPHI) meminta Pemkot Bekasi segera mengangkat guru honorer menjadi PNS.

Pasalnya, Bekasi mengalami kekurangan guru untuk jenjang pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) hingga Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN).

Ketua FPHI, Dini Yurika Indriyani, menyatakan peran guru honorer sangat berarti. Faktanya, Bekasi masih kekurangan guru hingga saat ini.

"Kalau melihat kekurangan guru di kota Bekasi, dapat disimpulkan peran guru atau tenaga pendidik honorer sangat berarti bagi generasi muda Kota Bekasi," tutur Dini saat dihubungi Republika, Jumat (26/9) sore. 

Jika tenaga pendidik atau guru honorer tidak mau berbakti, lanjut Dini, maka tidak ada yang memberikan pendidikan kepada generasi muda Kota Bekasi.

Padahal pendidikan merupakan hal vital untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa. 

Jadi, ungkapnya, sudah seharusnya Wali Kota Bekasi Rahmat Effendy mengusulkan kepada BKN untuk mengeluarkan NIP. Khususnya terhadap guru-guru honorer Kategori 2 (K2) yang sudah lulus tes CPNS tahun 2014.

"Tidak seharusnya Pemkot Bekasi, khususnya BKD, mempersulit para Guru yang sudah lulus tes CPNS K2 itu," tegas Dini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement