REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali lakukan operasi tangkap tangan. Kali ini, Gubernur Riau, Annas Maamun menjadi 'korbannya'. Pejabat tinggi di lembaga itu mengkonfirmasi kebenaran operasi tersebut.
"Yes," kata Wakil Ketua KPK, Busyro Muqaddas lewat pesan singkatnya, Kamis (25/9). Belum ada penjelasan lengkap soal penangkapan kali ini. Namun Juru Bicara KPK memberikan pe-njelasan ada sembilan orang yang ditangkap.
"Masih ada 1 x 24 jam untuk merumuskan status dan jenis sangkaan ini," kata Johan, Kamis (25/9). Satu hal yang pasti, kata dia, penangkapan kali ini terang dugaan korupsinya.
Johan mengungkapkan, sembilan orang yang ditangkap tersebut diantaranya adalah seorang gubernur bersama dua anggota keluarga. Gubernur itu bertemu dengan seorang pengusaha di satu rumah di perumahan Citra Green, Cibubur.
Selain keluarga gubernur dan pengusaha tadi, dikatakan dia, ada pula seorang ajudan dan supir yang ikut dibawa ke ruang penyidik KPK. "Tadi bersama penyidik sudah dibawa ke KPK antara jam 19:30 atau 20:00 WIB," kata dia.
Selain menangkap sembilan orang, penyidik KPK juga menyita sementara sebuah mobil berwarna putih merk Toyata, Kijang Innova, berplat merah bernomor BM 1445 TP. Sedangkan bu-kti kuat adanya dugaan korupsi dalam penangkapan malam ini lantaran penyidik menemukan adanya uang yang ditaksir ber-jumlah miliaran rupiah.
Dalam penangkapan, penyidik menyita uang dalam sebuah tas dan amplop. Johan menambahkan, uang tersebut ditemukan dalam pecahan dolar Singapura dan mata uang Rupiah.