Kamis 25 Sep 2014 08:20 WIB

Sapi Persilangan Australia Jadi Primadona di Mal Qurban Doni

 Seorang penjual sapi qurban memberi makan sapi di kawasan Matraman, Jakarta, Senin (7/10). ( Republika/Agung Supriyanto)
Seorang penjual sapi qurban memberi makan sapi di kawasan Matraman, Jakarta, Senin (7/10). ( Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sapi unggulan jenis Santa dengan berat 1,8 ton yang dihasilkan dari persilangan sapi Australia diminati pelanggan di Mal Qurban H. Doni di Kawasan Depok, Jawa Barat.

"Memang sudah ada pelanggan yang pesan dari jauh hari dan pemesanannya terbatas karena masuk dalam kelas eksekutif," kata Doni, sang pemilik, Rabu, saat ditemui di showroom Jalan Komjen Pol M Jasin yang kini disulap menjadi tempat penjualan sapi qurban.

Harga sapi jenis Santa tersebut ditaksir dari yang terendah, yakni Rp 250 juta dengan berat 1,5 ton, Rp 280 juta sebesar 1,7 ton, dan Rp 300 juta dengan berat sapi mencapai 1,8 ton.

Sejak Mal Qurban tersebut dibuka kembali pada 15 September 2014, sebanyak 15 sapi Santa sudah dipesan, namun stok sapi unggulan ini tidak ditambah.

Sebanyak 5.000 dari 8.000 ekor sapi segar dan sehat telah terjual di tiga outlet mal qurban, yakni di Kelapa Dua, Cisalak, dan Tapos.

Harganya pun bervariasi dari kelas middle yang termurah, yakni Rp 13 juta sampai Rp 15 juta dengan berat sapi 230 sampai 250 kilogram, diikuti kelas middle up dengan harga Rp 16 juta sampai Rp 30 juta dengan berat 320 sampai 370 kilogram, dan kelas premium yang berat sapinya mencapai 600 kilogram dengan harga maksimum Rp 50 juta.

Sapi-sapi yang ditawarkan di mal qurban ini didatangkan dari Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Madura, dan adapula hasil pengembangbiakan dari pemilik.

Kendati harga sapi miliknya meningkat sepuluh persen dibanding tahun sebelumnya, kenaikan tersebut tidak membuat minat pelanggan untuk berqurban menurun.

"Saya sudah empat kali ini membeli sapi di sini karena sapinya segar, dagingnya banyak, serta ada asuransi yang menjamin kalau sapinya sakit atau kecelakaan akan diganti," kata Zulkarnain yang baru saja membeli sapi kelas middle up tersebut.

Pembeli pun tidak perlu khawatir dengan kesehatan sapi yang dijual karena Dinas Kesehatan telah memeriksa dan menginspeksi kelayakan hewan untuk dijual. Dokter hewan juga secara berkala melakukan pengecekan.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement