Rabu 24 Sep 2014 15:45 WIB

Aceh Ingin Bangun Monorel Senilai Rp 8,7 T

Monorel (ilustrasi)
Foto: AP/John Raoux
Monorel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Pemerintah Kota Banda Aceh berencana membangun monorel senilai Rp 8,7 triliun untuk mengurai kemacetan di ibu kota Provinsi Aceh tersebut.

"Sesuai permintaan Gubernur Aceh beberapa waktu lalu untuk mengatasi kemacetan, kami sudah siapkan rancangannya untuk pembangunan monorel," kata walikota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal dalam pertemuannya dengan Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Balai Kota Banda Aceh di Banda Aceh, Rabu (24/9).

Menurut walikota, anggaran yang dibutuhkan membangun monorel tersebut mencapai Rp 8,7 triliun atau Rp 270 miliar untuk setiap kilometernya. "Anggaran yang dibutuhkan ini dihitung berpedoman dari pembangunan monorel di sejumlah kota di Indonesia, seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya," ungkapnya.

Illiza menyebutkan monorel tersebut akan dibangun beberapa koridor, seperti dari Pelabuhan Ulee Lheue menuju Masjid Raya Baiturrahman-Terminal Batoh hingga Bandara Sultan Iskandar Muda Blangbintang, Aceh Besar.

Selain monorel, kata dia, Pemerintah Kota Banda Aceh juga berencana membangun jalan layang di kawasan Simpang Surabaya. Kemudian, pelebaran jalan Simpang Tujuh Ulee Kareng, Jembatan Lamnyong menuju Kampus Darussalam serta sejumlah ruas jalan lainnya.

"Semua ini dilakukan untuk mengatasi kemacetan di Kota Banda Aceh yang semakin parah. Kami berharap Pemerintah Aceh mendukung rencana pembangunan tersebut," katanya.

Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan pihaknya akan mencarikan investor untuk membangun monorel di Kota Banda Aceh. Sebab, jika membangun dengan dana pemerintah, tentu tidak mencukupi. "Kami berharap nantinya ada investor yang tertarik membangun monorel di Kota Banda Aceh. Jika pembangunan monorel terealisasi, maka kemacetan di ibu kota Provinsi Aceh ini bisa teratasi," kata Zaini Abdullah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement