REPUBLIKA.CO.ID, MIMIKA -- Kodim 1710 Mimika beserta jajarannya juga ikut mewaspadai keberadaan jaringan organisasi Islamic State of Iraq and Siriah (ISIS), di salah satu wilayah paling timur Indonesia itu.
Komandan Kodim 1710 Mimika, Letkol Inf Rafles Manurung, di Timika, Selasa, mengatakan, meskipun wilayah Mimika selama ini cukup aman dari keberadaan kelompok radikal beragama, namun kewaspadaan harus tetap ada.
"Tetap kita selalu waspada. Kita menjalin kerja sama dengan semua pihak terutama para tokoh masyarakat dan tokoh agama agar bisa menghalau munculnya jaringan kelompok radikal seperti ISIS ini," ujar Rafles.
Menurut dia, keberadaan ISIS sudah ditolak oleh berbagai organisasi keagamaan di Indonesia seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan lainnya.
Agar masyarakat tidak terjerumus dalam paham radikalisme keagamaan, Dandim Mimika meminta dukungan organisasi-organisasi keagamaan maupun maupun keterlibatan aktif pemuka agama untuk dapat memberikan pencerahan kepada umatnya masing-masing.
"Kami telah meminta dukungan semua pihak untuk memantau ISIS di wilayah kita. Namun sampai saat ini kita belum menemukan keberadaan anggota organisasi itu. Apabila melihat, mendengar atau mengetahui keberadaan jaringan kelompok dimaksud maka tolong segera laporkan kepada aparat keamanan TNI dan Polri," ujarnya.