Senin 22 Sep 2014 13:55 WIB

Rakyat Ingin Langsung Pilih Kepala Daerahnya

Aktivis dari Koalisi Kawal RUU Pilkada melakukan unjuk rasa menolak RUU Pilkada tidak langsung di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/9). (Republika/ Wihdan).
Foto: Republika/ Wihdan
Aktivis dari Koalisi Kawal RUU Pilkada melakukan unjuk rasa menolak RUU Pilkada tidak langsung di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/9). (Republika/ Wihdan).

REPUBLIKA.CO.ID, MUSIRAWAS -- Salah seorang tokoh muda Lubuklinggau, Musirawas, Herman Sawiran mengatakan, pemilihan kepala daerah ke depan sebaiknya dipilih langsung rakyat karena sesuai hati nurani dan tidak memilih kucing dalam karung.

Namun bila kepala daerah dipilih melalui DPRD maka tidak sesuai dengan tujuan demokrasi dan belum mewakili seluruh rakyat yang akan dipimpin oleh kepala daerah tersebut, kata Herman Sawiran di Lubuklinggau, Senin.

Menyikapi Rancangan Undang undang (RUU) Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) tengah digodok DPR-RI saat ini, salah satu opsi yang paling tepat adalah gubernur tetap dipilih rakyat, sedangkan bupati/wali kota dan wakilnya dipilih lewat DPRD.

Bila hal itu terwujud maka jabatan gubernur tetap dihargai oleh bupati dan wali kotanya, sekaligus menghilangkan keberadaan raja-raja kecil di daerah yang selama ini sulit untuk berkonsultasi dengan gubernur di daerahnya masing-masing.

Namun bila keputusan DPR-RI menyetujui kepala daerah seluruhnya dipilih DPRD, maka akan terjadi kemunduran dan akan bertolak belakang dengan tujuan sistem demokrasi yang tengah dibangun saat ini.

"Kami sebagai generasi muda akan kecewa bila gubernur hingga bupati dan wali kota kembali dipilih DPRD karena sangat bertentang dengan tujuan demokrasi yang tengah berjalan saat ini," ujarnya.

Meskipun dampak pemilihan langsung banyak memakan korban dan dana yang cukup besar, namun hal itu dilakukan secara demokratis oleh rakyat dan sistemnya yang perlu dibenahi sehingga mengurangi segala kegagalan masa lalu.

"Kami mengharapkan pemegang keputusan di DPR-RI hendaknya berfikir realistis sebelum mengetok palu dan betul-betul berpihak kepada rakyat karena setiap produk dihasilkan mereka tujuannya mensejahtrakan rakyat," ujarnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement