REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Jenazah terduga teroris berinisal NR (23), yang tewas ditembak di Dusun Kala Timur, Desa O'o, Kabupaten Dompu pada Sabtu (21/9) kemarin, saat ini ditempatkan di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, Nusa Tenggara Barat untuk diautopsi.
NR (23) terduga teroris yang tertembak mati saat penggerebekan yang dilakukan Tim Departemen Khusus (Densus) 88/Antiteror di Dusun Kala Timur, Desa O'o, Kabupaten Dompu, Sabtu (21/9).
NR dikenal adalah seorang adik guru Ponpes Umar Bin Khatab (UBK) yakni Firdaus. Aksi penggerebekan yang diperkirakan terjadi sekitar pukul 16.00 Wita itu mengakibatkan NR tertembak hingga tewas.
Menurut seorang warga yang enggan disebut namanya, proses penggerebekan dan penembakan yang dilakukan Tim Densus 88/Antiteror berlangsung dengan cepat.
Setelah penggerebekan dan penembakan, Tim Densus 88/Antiteror langsung membawa jenazah NR menggunakan mobil, namun jenazah NR belum diketahui jenazahnya dibawa ke arah mana.
"Yang jelas, jenazahnya sudah dibawa. Kami tidak tahu dibawa kemana," ujarnya.
Aksi penggerebekan dan penembakan NR selesai pada Sabtu (20/9) sekitar pukul 19.00 Wita. Selain membawa jenazah korban, pihak kepolisian juga mengamankan beberapa barang bukti.
Hingga saat ini belum dapat dipastikan keterkaitan NR selaku terduga teroris. Menurut informasi warga, dalam kesehariannya, NR bekerja sebagai petani di Dompu.
Pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi mengenai penangkapan terduga teroris.
Kepala Bagian Humas AKBP Suryo Saputro hingga saat ini belum memberikan jawaban pasti mengenai penangkapan para terduga teroris yang terjadi di Kabupaten Bima dan Dompu, NTB. "Densus, itu Densus," katanya.