REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Sejumlah warga Gorontalo "termakan" isu adanya anak-anak korban konflik asal Palestina, yang bisa diadopsi oleh masyarakat lokal dengan sejumlah persyaratan.
Isu yang beredar lewat BBM itu berisi "anak-anak Palestina akan tiba di Pelabuhan Gorontalo hari ini, bagi siapa yang ingin mengadopsi silakan datang ke pelabuhan pukul 16.00 wita bawa fotocopy KTP dan kartu Keluarga! Yang ingin mengadopsi akan di wawancara oleh komnas HAM (gaji,pekerjaan) ".
Selain melalui pesan berantai, informasi langsung dari mulut ke mulut juga beredar di dalam masyarakat. Akibat beredarnya isu tersebut, puluhan warga sudah berada di Pelabuhan Gorontalo sejak pukul 03.00, Ahad (21/9)..
"Saya diberitahu keluarga saya mengenai informasi ini, saya dan keluarga lain langsung ke pelabuhan pagi hari menunggu Kapal Tilongkabila bersandar," kata salah seorang warga, Verawaty Dungga.
Setelah menunggu beberapa jam, ia dan warga lainnya akhirnya pulang tanpa hasil, serta baru menyadari bahwa isu tersebut hanya disebarkan oleh pihak tidak bertanggungjawab. "Kami sudah tanya petugas di kapal, kata mereka tak ada anak Palestina yang dimaksud," tambahnya.
Menurutnya selain ia dan keluarga, banyak warga lainnya yang menunggu kedatangan kapal dan diantaranya adalah para PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo.
Beberapa tahun sebelumnya, isu yang sama juga sudah beredar. Bedanya saat itu anak yang kabarnya bisa diadopsi adalah korban bencana Tsunami Aceh dan konflik di sejumlah daerah.