REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Pemerintah Provinsi Bali melakukan langkah strategis menuju pertanian organik, sekaligus mewujudkan Pulau Bersih dan Hijau (Bali Clean and Green) dan pembangunan yang berkelanjutan.
"Dalam bidang pertanian menekankan upaya menuju pertanian organik dan ramah lingkungan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardana, Ahad (21/9).
Ia mengatakan, langkahnya dengan memperbanyak kegiatan sistem pertanian terintegrasi (Simantri) dan menekankan penggunaan pupuk organik. Tahun ini saja, ujar Bagus, Bali menambah 100 unit Simantri dengan dukungan dana APBD sebesar Rp20 miliar. Jumlah itu meningkat Rp 5 untuk membangun 75 unit.
Masing-masing Simantri mendapat kucuran dana sebesar Rp200 juta yang diarahkan untuk mendukung berbagai kegiatan program pengembangan pertanian dalam arti luas.
Dana itu antara lain diarahkan untuk mendukung pengembangan tanaman pangan, sektor perkebunan, sektor perikanan dan sektor peternakan yang menekankan pada upaya pembibitan ternak sapi Bali.
Ida Bagus Wisnuardana menambahkan, pengembangan Simantri yang digarap sejak tahun 2009 itu hingga kini telah terbentuk 504 Simanteri yang tersebar di tingkat desa pada delapan kabupaten dan satu kota di Bali.
Masing-masing Simantri yang mengembangkan ternak sapi untuk pembibitan itu diarahkan untuk mampu mengolah limbah ternak menjadi pupuk organik guna memenuhi kebutuhan petani di wilayah lingkungannya masing-masing.
Pihaknya memberikan bantuan alat pengolah pupuk organik (APPO) dan membangun rumah percontohan pengolahan pupuk organik kepada sejumlah Simantri.