Sabtu 20 Sep 2014 16:05 WIB

KH Asad Said Ali Digadang Pimpin BIN

  Wakil Ketua PBNU Asad Said Ali (kiri) didampingi Sekjen PBNU Marsud Suhud (kanan) menunjukan pandangan PBNU tentang RUU Ormas di gedung PBNU, Jakarta, Kamis (4/4).   (Republika/Agung Supriyanto)
Wakil Ketua PBNU Asad Said Ali (kiri) didampingi Sekjen PBNU Marsud Suhud (kanan) menunjukan pandangan PBNU tentang RUU Ormas di gedung PBNU, Jakarta, Kamis (4/4). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis 98 menilai punggawa BIN haruslah seseorang yang mampu mengatasi segala persoalan tersebut. Figur tepat dan memenuhi kriteria, menurutnya, As'ad Ali yang merupakan mantan Wakil Kepala BIN dan kini Wakil Ketua Umum PBNU.

Selain itu di bidang komunikasi dan informasi, diperlukan figur yang mampu mengimplementasikan dan menyosialisasikan program Jokowi-JK, dengan pola komunikasi yang baik dengan rakyat.

Sosok yang dianggap tepat memimpin bidang ini, menurut jubir Generasi 98 (gen 98) Ahmad Diddoy, dalam siaran persnya, adalah Denny JA yang merupakan ikon lembaga survei dan aktivis 80-an.

Sedangkan di bidang ESDM, aktivis Gen 98, menyebut nama mantan staf ahli PLN sekaligus aktivis eksponen 77 Martunus Haris sebagai calon Menteri ESDM yang kompeten.

"Krisis listrik dan migas mencapai puncaknya pada tahun 2018 dan jika tidak segera diatasi maka akan menjadi mitos pertumbuhan ekonomi 7 persen, sebab tidak tersedia listrik. Problem itu harus segera diatasi, maka figur yang tepat harus memenuhi kriteria bukan partisan, siap memberantas para mafia energi berpengalaman di bidang energi dan mempunyai paradigma baru di bidang energi," ungkapnya.

Dia mengatakan pihaknya akan mengusulkan ketiga nama itu kepada Jokowi dan berkomunikasi secara langsung.

Sejauh ini Jokowi-JK telah mengumumkan kabinetnya akan terdiri dari 34 kementerian. Sebanyak 18 pos kementerian akan diisi oleh menteri dari kalangan profesional nonpartai politik, sedangkan 16 pos kementerian akan diisi kader-kader partai politik.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement