REPUBLIKA.CO.ID, LUBUK SIKAPING -- Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, telah memetakan daerah untuk pengembangkan budidaya sapi, sebagai salah satu potensi daerah tersebut.
Kepala Dinas Pertanian, Yuspi, di Lubuk Sikaping, Sabtu, mengatakan, Dinas Pertanian yang juga membawahi bidang peternakan, telah melakukan pemetaan potensi peternakan di daerah ini, dimana salah satu program yang akan direalisasikan adalah pengembangan budidaya sapi potong, di satu kecamatan, atau menjadikan daerah tesebut sebagai setra ternak sapi potong tersebut.
"Daerah yang akan dijadikan sentra ternak sapi potong di Kabupaten Pasaman ini adalah Kecamtan Tigo Nagari, sebab wilayah itu memiliki potensi yang baik dalam pengembangan ternak jenis itu, seban itu, pengembangan akan dilakukan didaerah tersebut," kata Yuspi.
Ia menambahkan, dijadikannya kecamatan itu, sebagai sentra produksi dan pengembang biakan sapi potong salah satunya juga untuk memotivasi masyarakat untuk lebih giat dalam pembudidayaan ternak tersebut.
Berdasarkan data yang adi di dinas terkait, untuk populasi sapi potong, di Kabupaten Pasaman, yang tertinggi memang ada di Kecamatan Togo Nagari, dimana mencapai 2.147 ekor, yang terdiri dari 367 ekor sapi jantan, dan 1.780 ekor sapi berina.
Selain daerah tersebut di Kecamatan Panti, populasi ternak tersebut juga terbilang tinggi, yakni 1.360 ekor, yang terdiri dari 515 ekor sapi jantan, dan 845 ekor sapi betina.
"Kita akan terus fokus untuk pembinaan ternak sapi ini, dan menetapkan Kecamatan Tigo Nagari sebagai sentra pengembangan ternak tersebut, juga berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dimana berdaskan polapikir kita dilapangan daerah itu memiliki potensi paling besar dari daeerah lain di kabupaten ini," jelasnya.
Yuspi menambahkan, kedepan akan dibuatkan Peraturan Daerah ataupun berbentuk Surat Keputusan (SK) pimpinan daerah terkait hal tersebut, dan saat ini masih dalam proses untuk menjadikan wilayah itu sentra populasi sapi tersebut.
Sehubungan dengan itu, berdasarkan data yang ada di Tigo Nagari juga terdapat pengembangan populasi kerbau, dimana jumlahnya saat ini telah mencapai 1.053 ekor, yang terdiri dari 505 kerbau jantan, dan 548 kerbau betina.