Sabtu 20 Sep 2014 14:25 WIB

Perlu Terobosan Baru Atasi Macet Jabodetabek

Kendaraan terjebak kemacetan di Jl. KH Abdullah Syafei, Jakarta Timur, Jumat (12/9).(Republika/Edwin Dwi Putranto)
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Kendaraan terjebak kemacetan di Jl. KH Abdullah Syafei, Jakarta Timur, Jumat (12/9).(Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, mengatakan, penanganan persoalan kemacetan dan banjir yang menjadi permasalahan utama kota metropolitan di wilayah Jabodetabek tidak bisa dilakukan secara parsial

Ia mengatakan, diperlukan terobosan baru yang bisa menjembatani pemangku kebijakan di beberapa wilayah tersebut. "Artinya tidak ada lagi ego sektoral kewilayahan," kata Arief di Tangerang, Sabtu (20/9).

Dikatakannya, pertemuan antar kepala daerah Jabodetabek yang digagas oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama, merupakan langkah awal untuk menjalin sinergisitas.

Sehingga pemecahan persoalan kemacetan, banjir dan perkotaan lain bisa berkesinambungan. Apalagi, konektifitas wilayah baik itu dari sisi geografis maupun demografis.

Kemudian, konsep Kota Jakarta sebagai Kota Megapolitan selayaknya tidak membebani wilayah yang ada di sekitarnya.

Selama ini penanganan berbagai persoalan tersebut terkesan masih berjalan sendiri-sendiri. Jadi, kerap memunculkan masalah baru.

"Rencana pembangunan elevated busway dari pemprov DKI yang hanya mencapai wilayah perbatasan, hal tersebut hanya akan memindahkan persoalan kemacetan dari DKI ke Tangerang. Maka harus ada sinergi dalam membuat transportasi massal," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memberikan bantuan dana hingga sebesar Rp 100 miliar kepada kota-kota yang berbatasan langsung dengan wilayah Jakarta.

Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai melakukan pertemuan dengan sejumlah kepala daerah yang berada di sekitaran Jakarta.

"Tidak ada lagi yang namanya kota-kota penyangga, yang ada yakni kota mitra. Karena Jakarta adalah kota yang paling besar, maka kita berkewajiban membantu kota-kota yang lebih kecil di sekeliling kita. Bantuan itu berupa dana sebesar Rp 100 miliar," kata Basuki usai pertemuan di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat, Rabu malam.

Menurut dia, dana bantuan tersebut akan dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta Tahun Anggaran (TA) 2015 mendatang.

Dari segi transportasi, terutama untuk menyelesaikan masalah kemacetan, dia menuturkan pihaknya berencana untuk memperpanjang jalur operasional hingga ke kota-kota mitra Jakarta.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement