Kamis 18 Sep 2014 23:29 WIB

Pasar Bebas Asean Jadikan Peluang dan Tantangan

Usaha kecil dan menengah (UMKM) di harus siap menghadapi pasar bebas ASEAN (ASEAN Economic Community) 2015
Foto: Antara/Noveradika
Usaha kecil dan menengah (UMKM) di harus siap menghadapi pasar bebas ASEAN (ASEAN Economic Community) 2015

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Pasar Bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) harus dijadikan peluang dan tantangan dengan meningkatkan daya saing dan produk yang dimiliki.

"Dengan MEA itu justru kita harus bisa mempunyai daya saing yang tinggi dan meningkatkan produk yang dimiliki dengan barang jadi atau setengah jadi atau yang disebut dengan program hilirisasi," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan RI, Zainal Arifin di sela-sela sambutannya dalam menghadiri acara edukasi publik MEA yang diselenggarakan oleh Disperindag Provinsi Bangka Belitung, Kamis (18/9).

Ia mengatakan, selama ini memang banyak mengekspor produk primer dan itu banyak menguntungkan negara tempat mengekspor tetapi mulai sekarang sudah ada program hilirisasi.

"Jadi semua produk harus dihilirisasi karena nilai produk ada pada kita," katanya.

Ia mengatakan, jika ingin tetap bisa bersaing harus berbenah. Sebab, daya saing beberapa sektor industri utama kita masih kalah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya.

"Nilai tambahnya ada pada kita, jangan lagi mengirimkan barang mentah seperti timah kalau di Babel ini, lebih baik itu dilarang," ujarnya.

Menurut dia, pasar bebas ASEAN tersebut bukan berarti bebas tanpa aturan.

"Dulu semua barang bisa, tapi sekarang mulai dibatasi, berarti pasar bebas itu semua sebebas-bebasnya atau tidak ada aturan atau ada aturannya yang kita sepakati bersama," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement