REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) melakukan kerja sama di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Lemsaneg siap memberikan bantuan dukungan dengan perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang lebih maju.
Jaksa Agung Basrief Arief mengatakan kerja sama dengan Lemsaneg dalam rangka pengamanan terkait masalah informasi yang ada di lingkungan Kejaksaan. Informasi yang dimaksudkan harus dibedakan dengan keterbukaan informasi publik.
"Ini adalah terkait informasi elektronik yang jangan sampai terganggu, artinya katakanlah hacker menganggu kelancaran tugas kejaksaan sendiri," ujarnya seusai acara kerja sama di Gedung Kejaksaan Agung, Kamis (18/9).
Menurutnya, ada tiga perjanjian kerja sama dalam nota kesepahaman ini yaitu kerja sama dengan intelijen, tata usaha negara dan pembinaan induk daripada pusat pengendalian aset yang berjalan di Kejaksaan.
Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) Mayjen Djoko Setiadi mengatakan inti kerja sama terkait era saat ini yang serba digital. Pihaknya akan lebih yakin lagi ke depan (informasi) akan aman.
"Kami sebagai lembaga negara lebih aman lagi. Dan kami akan lebih mendalam lagi kepada Kejagung. Sehingga apapun yang dikhawatirkan (Kejagung), Lemsaneg akan menjamin keamanannya," katanya.
Menurutnya, kerja sama tersebut di antara lain penanganan hukum bidang tata usaha dan negara. Pembangunan, pengamanan dan operasional website. Dan pemulihan aset. Serta, penempatan pegawai lembaga sandi negara yang diperkejakan di Kejagung.
"Mudah-mudahan kedepan lebih aman sehingga apapun data tetap aman dan terjaga dari pihak manapun," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika