Kamis 18 Sep 2014 14:18 WIB

DPP Demokrat: Pernyataan Pilih Pilkada Langsung Hanya Manuver Politik

Rep: C73/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Syarief Hasan
Foto: Rakhmawaty La'lang
Syarief Hasan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, mengatakan pernyataan Ketua Harian DPP Partai Demokrat, Syarief Hasan, yang menentukan pilihan pada Pilkada langsung hanya manuver politik. Menurutnya, pernyataan tersebut belum menjadi keputusan final.

"Ini belum final, keputusan akhir nanti pada 25 September. Pernyataan ini hanya manuver politik. Tetapi, Demokrat mencari yang terbaik," tutur Ahmad kepada Republika, Kamis (18/9).

Ia mengatakan, dalam politik yang dilihat adalah akhir dari penentuan keputusan. Partai Demokrat dalam hal ini masih proses bagaimana mencari yang terbaik. Oleh karena itu menurutnya, itu masih menjadi taktik strategi partai untuk memberikan gagasan terbaik.

Menurutnya, pernyataan Syarif adalah arahan dari Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, dengan ketentuan ada 10 catatan negatif tentang Pilkada langsung sebagai perbaikan ke depan.

"Bagaimana mengakomodir 10 catatan negatif tentang Pilkada langsung. Kalau tidak tertampung dalam perundang-undangan, bisa saja berubah ke Pilkada tidak langsung," lanjutnya.

Ia menambahkan, akan ada tawar menawar dan lobi-lobi di DPR. Karena itu, keputusan Demokrat akan nampak nanti pada pengambilan keputusan akhir RUU Pilkada dalam Rapat Paripurna DPR pada 25 September.

Saat ditanya apakah ia sudah berkomunikasi atau bertemu dengan SBY atau pun Syarief Hasan terkait pernyataan tersebut, Ahmad menjawab belum melakukan pertemuan dengan mereka.

Sebelumnya, Syarief dalam jumpa pers di kantor DPP, Jakarta, Kamis (18/9) mengatakan memilih Pilkada langsung dengan catatan adanya perbaikan. Demokrat memberikan 10 catatan partai dalam RUU Pilkada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement