Kamis 18 Sep 2014 12:44 WIB

Usai Kerusuhan, Wali Kota Tangerang Imbau Warga Tak Terprovokasi

Rep: C81/ Red: Bayu Hermawan
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah (kiri).
Foto: Antara
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG - Pasca terjadinya kerusuhan di Pasar Induk Buah dan Sayur Tanah Tinggi, pada Selasa (16/9), Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah meminta masyarakat untuk tidak ikut terprovokasi, sehingga masalah tidak semakin meluas.

Arief sendiri mengaku sudah berkordinasi dengan Kepolisian Resort Metro Tangerang serta Aparat TNI terkait pengamanan kasus ini.  "Kemarin kita sudah kordinasi dan menanyakan perihal kronologis terjadi peristiwa tersebut," ujarnya, Kamis (18/9)

Ia juga telah meminta agar petugas keamanan baik dari satuan kepolisian maupun TNI, untuk tetap berjaga lokasi kejadian hingga situasi kembali kondusif. "Agar pedagang kembali merasa aman lagi," katanya.

Arief melanjutkan selama ini Kota Tangerang yang kondisinya relatif aman dan terjaga dengan baik, jangan sampai dirusak oleh ulah oknum atau kelompok yang pada akhirnya mengganggu ketertiban umum dan menimbulkan ketidaknyamanan masyarakat dalam beraktivitas.

"Masyarakat jangan sampai terprovokasi atau terpancing kepada isu-isu atau berita yang tidak jelas sumbernya yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan di Kota Tangerang yang telah terbangun dengan baik selama ini," katanya lagi.

Oleh karena itu, Arief meminta guna menjaga keamanan dan ketertiban khususnya di pusat-pusat bisnis, setiap kegiatan atau pembangunannya diharapkan setiap penangung jawab usaha dan atau kegiatan agar melaporkan dan berkoordinasi dengan pihak aparat  baik TNI maupun Polri bahkan dengan masyarakat setempat.

Perusahaan diharapkan dapat bekerjasama dengan warga setempat dalam menjaga keamanan dan ketertiban sekitar lokasi usaha atau kegiatan.

"Rangkul dan libatkan warga setempat sebagai bagian dari pelaksanaan kegiatan karena mereka tahu kondisi yang ada di lingkungannya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement