REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali membantah penjagaan Kantor Dewan Pimpinan Pusat PPP di Jakarta dilakukan oleh para preman.
Pria yang akrab disapa SDA itu mengatakan, penjagaan tersebut dilakukan oleh orang yang peduli terhadap PPP dan bukan sebagai aksi pendudukan. Menurutnya penjagaan itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi, untuk menjaga DPP dari orang yang tidak berkepentingan, mengingat situasi partai tersebut saat itu tengah tidak kondusif.
"Itu penjagaan, bukan didudki, itu anak-anak yang mau menjaga kantor, jangan sampai didatangi oleh orang tidak berhak," katanya usai melakukan pertemuan internal dengan DPC PPP se-Jawa Barat di Bandung, Kamis (18/9) dini hari.
Sedangkan mengenai laporan yang dilakukan Romahurmuziy atas dirinya Polda Metro Jaya, mantan Menteri Agama tersebut tidak menanggapi secara serius. Menurutnya, laporan atad dirinya tersebut tidak berdasar.
"Ya biar saja mereka sedang melakukan jurus mabok kok," ujarnya.
Sebelumnya, pada Kamis (17/9) malam, Suryadharma dan beserta bendahara umum PPP Djan Faridz menggelar pertemuan dengan DPC PPP se-Jawa Barat.
Dalam pertemuan itu SDA menjelaskan aksi pemecatan terhadap dirinya, selain itu juga, acara itu sebagai sosialisasi untuk muktamar ke VII PPP 23 Oktober mendatang.