REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Gunung Slamet masih belum kehabisan energi. Setelah sempat tertidur pulas tanpa aktivitas apa pun selama 4 hari sebelumnya, pada Rabu (17/9) Gunung Slamet mengalami erupsi. Bahkan suara dentuman yang ditimbulkan, sempat mengagetkan warga Kota Purwokerto karena terdengar cukup keras.
"Ini Gunung Slamet meletus lagi, apa mas? Kok ada beberapa kali suara dentuman keras sekali?" tanya seorang warga, Alfin (32).
Koordinator Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang, Sudrajat, membenarkan Gunung Slamet meletus lagi. ''Gunung Slamet memang menggeliat lagi," jelasnya.
Menurutnya, dentuman pertama yang disertai kepulan asap kelabu tebal, terjadi sekitar pukul 09.58. Dentuman tersebut kemudian diikuti dengan dentuman-dentuman selanjutnya.
Suara dentuman tersebut terdengar hingga Kota Purwokerto yang berjarak sekitar 17 km dari puncak Slamet. Alfin, warga Karangwangkal Kecamatan Purwokerto Utara, mencatat hingga pukul 11.30 sudah terdengar paling tidak 4 kali dentuman keras.
"Bahkan beberapa dentuman tersebut, juga menggetarkan kaca jendela," jelasnya.
Selain itu juga dilaporkan terjadinya hujan abu dan pasir di wilayah utara Kabupaten Banyumas. Hujan abu dan pasir, antara lain terjadi di Desa Keniten, Kapipagu dan Melung Kecamatan Kedungbanteng.
"Desa Keniten hujan pasir tipis, mas," kata Yudi Setiadi (35), warga setempat.
Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini