Selasa 16 Sep 2014 19:52 WIB

Bima Arya Prioritaskan Perbaikan Stasiun Bogor

Rep: c84/ Red: Ratna Puspita
Bima Arya
Foto: Republika/Yasin Habibi
Bima Arya

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wali Kota Bogor Bima Arya berkomitmen memperbaiki kondisi lingkungan di Stasiun Bogor. Tim Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan (TP4) Kota Bogor sedang menyusun rencana pembenahan di stasiun yang dibangun sejak 1881 ini.

Anggota TP4 Kota Bogor Eko Prabowo mengatakan, Bima Arya sudah menginstruksikan untuk segera membenahi kondisi di seputaran Stasiun Kota Bogor. "Untuk (program prioritas) yang lainnya, masih disusun," kata Eko, kepada Republika, Selasa (16/9).

Bima Arya membentuk dan melantik Tim Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan (TP4) pada Senin (15/9). Bima berharap tim ini mampu membantu kinerja para kepala dinas dalam melakukan percepatan pembangunan Kota Bogor sesuai  prioritas.

Pakar tata ruang dari Universitas Trisakti Yayat Supriyatna memimpin tim yang diisi dengan enam orang dari PNS dan tiga non-PNS ini. Yayat dibantu Irwan Riyanto sebagai wakil ketua. Sedangkan anggota dalam tim ini, yaitu Achsin Prasetyo, Eko Prabowo, Hari Sutjahjo, Boris Derurasman, Hidayat Yudha Priatna, Zulfikar Albar, dan Maria Dian Nurani.

Eko menjelaskan, TP4 Kota Bogor masih menyusun sejumlah program untuk melakukan percepatan pembangunan di Kota Bogor.  Dia menuturkan, tim masih menggodok program mana saja yang mendapat prioritas lebih untuk segera direalisasikan.

Dia juga menambahkan, Wali Kota Bogor menargetkan kepada TP4 untuk segera menyelesaikan program-program yang sedang digodok. Meski begitu, dirinya belum bisa mengkonfirmasi terkait target yang diberikan oleh Bima Arya kepada timnya. "Kami masih harus membicarakan lebih lanjut," ujar dia.

Pada Mei lalu, Bima melakukan gebrakan dengan membenahi wajah Stasiun Bogor. Pintu masuk stasiun itu segera dipindah untuk mengurai kemacetan.

Kendati demikian, dia juga sempat didemo ratusan Pedagang Kaki Lima yang biasa menjajakan dagangan di sekitar Stasiun Bogor pada Juni silam. Para pedagang beralasan Bima mengingkari janjinya dengan menggusur seluruh lapak PKL yang ada di areal Stasiun Bogor.

Persoalan lain terkait lingkungan di Stasiun Bogor, yaitu banjir. Jalan menuju Stasiun Bogor, tepatnya di Jalan Kapten Muslihat, kerap tergenang air ketika hujan lebat sehingga mengakibatkan kemacetan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement