Selasa 16 Sep 2014 18:57 WIB

ARB Terima Kunjungan Menteri Cina

Aburizal Bakrie
Foto: Reuters/Beawiharta
Aburizal Bakrie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar  Aburizal Bakrie (ARB) menerima delegasi Partai Komunis Cina yang dipimpim oleh Menteri Bidang Hubungan Internasional dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) Wang Jiarui di kantornya di Bakrie Tower, Jakarta Selatan, Selasa (16/9).

Turut mendamping wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Theo Sambuaga, Ketua DPP Bidang Kerja Sama Internasional, Iris Indira Murti, Wakil Sekjen Bidang Kerja Sama Internasional Happy Bone Zulkarnain dan wakil Sekjen Lalu Mara Satriawangsa.

Adapun delegasi Cina dipimpin Ketua Departemen Luar Negeri Partai Komunis Wang Jiarui, bersama sejumlah penggurus Partai Komunis dan juga Duta Besar RRC untuk Indonesia.

DiCina , peran partai sangat sentral dengan demikian, kunjungan ini sangat strategis dan penting. Pertemuan dengan delegasi PKT sendiri banyak membicarakan soal hubungan dagang, investasi, dan sosial budaya.

Wang Jiauri merupakan salah satu Minister Internasional Departement dari Partai Komunis Tiongkok atau setara dengan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat di Indonesia.

"Beliau (Wang Jiauri) memiliki satu posisi yang termasuk sangat tinggi dari hirarki kepemimpinan di Tiongkok," kata ARB usai bertemu dengan Delegasi Cina, Wang Jiauri.

ARB menjelaskan kunjungan delegasi Partai Komunis itu sebagai balasan atas beberapa kali kunjungan Partai Golkar ke Cina, beberapa waktu lalu. Hasil pertemuan menyepakati supaya kerja sama yang terjalin selama ini terus dipertahankan dan ditingkatkan.

"Kunjungan itu sebagai balasan. Tujuannya untuk lanjutkan kerjasama antar partai dan kerjasama antar bangsa," kata ARB.

Menurut ARB yang dia sampaikan kepada Jiauri adalah tentang kondisi politik di Indonesia yang masih damai meski sedang dalam proses pergantian kepemimpinan dan usai melakukan pemilihan presiden.

ARB memberikan penjelasan kepada Wang terkait situasi politik di tanah air. Menurutnya, situasi politik tenang dan damai. Namun sudah ada perubahan, baik di pemerintahan maupun parlemen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement