Selasa 16 Sep 2014 13:17 WIB

Pengamat: Unila Harus Berikan Sanksi untuk Pelaku Kekerasan Ospek

Ospek Mahasiswa
Foto: Antara
Ospek Mahasiswa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerhati perempuan dan anak Giwo Rubianto Wiyogo meminta agar pelaku kekerasan dalam ospek di Fakultas Teknik Universitas Lampung (Unila) diberi sanksi pidana.

"Kekerasan saat ospek terus berulang. Oleh karena itu, perlu sanksi tegas terhadap pelaku," ujar Giwo di Jakarta, Selasa (16/9).

Selama ini, sanksi yang diberikan tidak tegas dan pelaku juga melemparkan kesalahan pada kelompok lainnya. "Harus ada hukuman yang bisa membuat pelaku jera sehingga tidak menganggap ospek dengan kekerasan itu sebuah tradisi."

Kekerasan pada ospek masih sering ditemui di sejumlah lembaga pendidikan. Terbaru, kasus kekerasan pada ospek di Universitas Lampung. Dalam video amatir yang diunggah ke YouTube, para mahasiswa baru mengenakan jaket almamater dan bekepala gundul. Tampak di antara para senior memukuli mahasiswa baru dengan botol air mineral.

Kemudian, mereka dikumpulkan di lapangan dan diminta tengkurap dengan kepala menempel di tanah. Para senior melangkahi para mahasiswa baru sambil berteriak-teriak. Ada beberapa senior yang menginjak punggung mahasiswa baru.

Tahun lalu, seorang mahasiswa Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Fikri Dolasmantya Surya, meregang nyawa akibat tindakan kekerasan yang dialaminya saat menjalani kegiatan ospek. Giwo mengakui ospek dengan kekerasan masih banyak terjadi.

"Namun sayangnya, sedikit dari mereka yang berani melaporkan kekerasan yang menimpanya," tambah mantan Ketua KPAI itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement