Senin 15 Sep 2014 11:20 WIB

RUU Pilkada, SBY Pastikan PD tak Ikut-ikutan Salah Satu Kubu

Presiden SBY bersama Ibu Negara, Ani Bambang Yudhoyono.
Foto: Reuters
Presiden SBY bersama Ibu Negara, Ani Bambang Yudhoyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan persoalan Rancangan undang-Undang (RUU) Pilkada tidak membuat Partai Demokrat ikut-ikutan untuk bergabung dalam salah satu kubu. Menurutnya, RUU Pilkada harus diselesaikan secara tepat.

"Rakyat sedang menunggu sikap Partai Demokrat bahkan disebut posisi SBY. Partai Demokrat tengah bekerja dengan sangat serius. Tadi malam, malam minggu, kami bekerja dan berdiskusi dengan para kader untuk menentukan dimana posisi Partai Demokrat atau posisi saya," katanya dalam kanal youtube yang diunggahnya Ahad malam (14/9).

Ia menilai pergulatan RUU Pilkada di parlemen seolah telah mendikotomikan dua kubu yang berseteru dalam pilpres yakni koalisi Merah Putih pimpinan Prabowo dan koalisi Joko widodo. Padahal, seharusnya menyelesaikan UU harus berdasarkan alasan dan rasionalitas, bukan sekadar emosional dan loyalitas mendukung salah satu kubu.

"Saya khawatir ya kalau voting nanti pada tingkat parlemen itu sudah: pokoknya yang satu kubu A, yang satu kubu B. Bahkan orang mengatakan ini sudah perang harga diri. Pokoknya kalau yang sana mengatakan Am yang sini tidak setuju. Pertayaan saya, apakah begitu? Untuk lahirkan UU yang seangat penting dan jadi ruh demokrasi untuk kepentingan rakyat kita, saya harap tidak seperti itu yang terjadi di beberapa hari mendatang," katanya.

Menurutnya, sistem apapun yang nantinya dipilih ada plus minusnya. Dari kacamatanya selama 10 tahun terakhir, jika menginginkan pilkada tetap dilakukan secara langsung maka harus benar-benar dijaga. Hanya saja, jangan menutup mata pilkada langsung pun memiliki kelemahan.

"Itu yang sedang Partai Demokrat pikirkan. Semoga dalam satu dua hari ini. Partai Demokrat tidak akan ikut-ikutan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement