Senin 15 Sep 2014 10:56 WIB

Pilkada dengan DPRD, Buka Sejarah Kelam Bersama SBY

Rep: Antara/ Red: Indah Wulandari
  Aktivis yang tergabung dalam Koalisi Kawal RUU Pilkada melakukan aksi tolak RUU Pilkada di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (14/9).  (Republika/ Tahta Aidilla)
Aktivis yang tergabung dalam Koalisi Kawal RUU Pilkada melakukan aksi tolak RUU Pilkada di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Ahad (14/9). (Republika/ Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Pusat Kajian Trisakti Rian Andi Soemarno menilai pemilihan kepala daerah melalui DPRD akan menjadi jejak kelam bagi demokrasi di Indonesia.

"Sikap politik Partai Demokrat sangat ditentukan Susilo Bambang Yudhoyono selaku ketua umumnya. Sehingga jika Demokrat mendukung penghapusan pilkada langsung diartikan publik sebagai sikap kelam demokrasi Indonesia," katanya, Senin (15/9).

Rian mengatakan, rakyat Indonesia melihat suatu ironi ketika lima tahun lalu begitu banyak rakyat yang berharap pada Yudhoyono untuk menjadi pengawal demokrasi, pers dan penegakan hukum karena keyakinan bahwa kualitas kedemokratan Yudhoyono yang teruji dan juga diakui dunia internasional.

Namun pada akhir masa jabatannya sikap Yudhoyono yang ragu dan tidak sepenuh hati mendukung pilkada langsung maka dimata publik telah 'mendegradasi' kualitas dirinya selaku seorang yang demokratis hingga tersisa 20 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement