REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sebanyak sembilan orang warga negara Indonesia dilaporkan terjebak banjir di Takht e Sulaeman, Srinagar, India, demikian pernyataan pers yang diterima Antara dari LSM kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahad (14/9).
Nama-nama WNI yang terjebak banjir tersebut adalah Irma Natalia Tanjung, Mariskha Maria Widjaja, Dewi Vitri Restikasari, Elya Surie, Kontan, Sri Suryani, Rithmi Widanarko, Dedi Suryadi Ilyas dan Herry Utama. Menurut ACT, nama-nama tersebut disampaikan oleh Kedutaan Besar Indonesia di New Delhi pada Sabtu (13/9) lalu.
KBRI saat ini masih melakukan kordinasi dengan pihak terkait di Indonesia dan India. Pada tanggal Jumat (12/9) lalu, KBRI berhasil menghubungi sembilan WNI tersebut dan diperoleh informasi bahwa mereka telah berhasil dievakuasi dan saat ini berada di tempat aman yaitu: dua orang di New Delhi dan tujuh orang di wilayah Chandigarh.
"Mereka akan bertolak menuju New Delhi untuk bergabung dengan rekannnya dan kemudin melanjutkan perjalanan kembali ke Indonesia,? kata KBRI di New Delhi dalam rilisnya yang diterima ACT.
Sebagai bentuk dari aksi solidaritas kemanusiaan, lembaga tanggap darurat Indonesia Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan memberikan bantuan kemanusiaan sejak tanggal 9 September 2014 dan langsung berkoordinasi dengan organisasi kemanusiaan lokal India seperti Zakat Foundation dan para volunteers di Jammu dan Kashmir House untuk menyalurkan bantuan.
Beberapa bantuan yang akan diberikan berupa selimut, makanan kering, minuman, dan kebutuhan lain yang di perlukan masyarakat di wilayah bencana.