Ahad 14 Sep 2014 10:39 WIB

Ridwan Kamil Menandatangani Petisi Pilkada Langsung

Rep: C63/ Red: Bayu Hermawan
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil meresmikan 'Kampung Wisata Kreatif' oleh Bandung Creative City Forum (BCCF), Komunitas Taboo, dan Pemkot Bandung, di daerah Dago Pojok dan Tanggulan, Ahad (27/10).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil meresmikan 'Kampung Wisata Kreatif' oleh Bandung Creative City Forum (BCCF), Komunitas Taboo, dan Pemkot Bandung, di daerah Dago Pojok dan Tanggulan, Ahad (27/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aksi mendukung pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara langsung di Jalan Dago, Bandung, tidak hanya diikuti oleh masyarakat umum. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pun ikut menandatangani petisi menolak Pilkada dilaksanakan melalui DPRD.

Pria yang akrab disapa Emil itu, menandatangani petisi di atas kain putih sepanjang 10 meter. Selain itu membubuhkan tandatangan, ia juga memberikan pernyataan disamping karikatur wajahnya.

"Pilkada langsung oleh rakyat adalah fundamental," tulis Emil di kain petisi dukungan Pilkada langsung.

Emil memberikan pernyataan tersebut diantara tandatangan masyarakat Bandung yang pada saat bersamaan sedang berpartipasi dalam acara Car Free Day di Jalan Dago, Bandung, Ahad (14/9).

Mantan Dosen ITB tersebut datang sekitar pukul 07.15 dengan menaiki sepeda. Usai tiba di lokasi, tanpa pikir panjang, ia kemudian langsung membubuhi di atas petisi berisikan seruan Pilkada langsung itu.

"Pak RK (Ridwan Kamil) datang dan sangat dukung acara itu, beliau tanda tangan tadi," ujar Kordinator Aksi Bandung Sely Martini.

Dalam acara yang digagas oleh Indonesian Corruption Watch tersebut juga ditampilkan topeng peraga bergambar wajah Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Ridwan Kamil.

Sely mengatakan adanya topeng-topeng peraga tersebut untuk menunjukan kepada masyarakat Pemimpin yang dilahirkan melalui Pilkada langsung. Alasan dipilihnya kedua pemimpin politik tersebut didasarkan dari kepribadian keduanya yang ideal sebagai pemimpin rakyat.

"Ini sebagai bukti pemimpin dari produk pilihan rakyat langsung, mau bekerja untuk rakyat dan tentu berkualitas," kata perempuan yang juga Anggota Bidang Pekerja ICW tersebut.

Selain di Bandung, aksi dukungan Pilkada langsung melalui petisi itu juga digelar serempak di lima kota lain di Indonesia, yakni Jakarta, Aceh, Makasar dan Semarang. Ditargetkan acara tersebut, dapat menyalurkan suara rakyat untuk menolak pengembalian Pilkada langsung oleh DPRD.

Selain itu, petisi juga dilakukan melalui media sosial twitter dengan hastag #DukungPilkadalangsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement