Ahad 14 Sep 2014 08:38 WIB

Pemkab Banyuwangi Petakan Segmen Pasar Pariwisata

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, M.Si
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, M.Si

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memetakan segmen pasar pariwisata agar pengembangan sektor tersebut menjadi lebih fokus dan berdampak luas bagi perekonomian masyarakat di daerah setempat.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di sela seminar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jatim di Surabaya, mengatakan, segmentasi pasar wisata di daerahnya dirancang berdasarkan karakter demografi dan psikografi.

"Segmentasi wisata sangat penting untuk membidik pasar yang potensial. Segmentasi berdasarkan demografi merujuk pada usia dan jenis kelamin wisatawan, sedangkan psikografi lebih kepada gaya hidup, nilai-nilai yang dipercayai dan kepribadian pasar," kata bupati yang akrab disapa Anas itu.

Dari segmentasi itu, lanjut Anas, ada tiga segmen konsumen yang dibidik, yakni kaum perempuan, anak muda dan pengguna internet (netizen). Tiga klasifikasi konsumen itu memiliki potensi pasar yang sangat besar.

Ia menyebutkan jumlah perempuan di Indonesia hampir mencapai 120 juta jiwa, sedangkan jumlah anak muda kelompok usia 16-30 tahun lebih kurang 62 juta jiwa.

"Ketiga segmen pasar tersebut kami garap serius. Untuk segmen perempuan misalnya, Banyuwangi mempunyai agenda wisata Festival Batik. Kaum perempuan ini penting, karena sangat memegang pengaruh keputusan keluarga dalam berwisata. Kalau sudah bisa menggaet kaum ibu ini, satu keluarga bisa ikut semua," ujarnya.

"Selanjutnya kami tinggal menyiapkan agenda pendamping, ada wisata pantai atau ke pegunungan, dan itu yang kami harapkan karena 'family tourism' dampaknya besar. Belanja mereka lima kali lebih besar daripada wisatawan individu," tambah Anas.

Untuk segmen anak muda, Pemkab Banyuwangi telah melaksanakan beberapa agenda wisata menarik, semisal selancar, selancar layar dan angin, atau balap sepeda. Selain itu ada juga wisata petualangan ke Teluk Hijau, Pantai Sukamade dan Taman Nasional Alas Purwo.

"Sedangkan wisata yang berkonsep non-alam untuk anak muda, ada festival jazz pantai hingga Banyuwangi Art Week," katanya.

Sementara bagi kaum pengguna internet atau netizen, Pemkab Banyuwangi menjadikannya sebagai medium untuk mempromosikan wisata. Daerah berjuluk "The Sunrise of Java" ini telah memasarkan wisata lewat aplikasi Android yang dinamai "Banyuwangi Tourism" dan dapat diakses menggunakan telepon pintar.

"Selain itu, sarana media sosial seperti Twitter, Youtube, Path, dan Instagram juga kami optimalkan. Sekarang ini rekomendasi dan foto-foto selfie yang diunggah ke dunia maya sangat memengaruhi keputusan orang dalam berwisata," papar Anas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement