Jumat 12 Sep 2014 17:36 WIB

Jokowi: Kabinet Bukan Soal Ramping atau Tidak Ramping

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Erdy Nasrul
Joko Widodo (Jokowi)
Foto: antara
Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertengahan bulan ini, presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) akan menentukan struktur kabinet yang bakal digunakannya pada pemerintahan mendatang.

Jokowi mengatakan, struktur kabinet bukan masalah ramping atau tidak ramping. Yang terpenting, ujar Jokowi, kementerian harus kuat.

"Saya sampaikan bahwa ramping atau gemuk itu tergantung yang kita lihat. Maksud saya kementerian itu yang paling penting kuat, bisa melaksanakan program," ujar presiden terpilih yang baru akan dilantik pada 20 Oktober tersebut, Jumat (12/9).

Jokowi kemudian memberikan gambaran. Malaysia dengan jumlah penduduk 24 juta orang, kata dia, memiliki 24 menteri.

Sementara Indonesia, saat ini memiliki 240 juta penduduk. Jika ingin mengikuti Malaysia, ujar Jokowi, maka seharusnya Indonesia memiliki 240 menteri.

Namun, Jokowi menilai, Indonesia tak perlu memiliki jumlah menteri sebanyak itu. Walau jumlahnya sedikit, kata dia, yang terpenting kementeriannya kuat.

"Kabinet itu harus kuat. Bisa kuat kalau menterinya punya leadership yang kuat, kompetensi kuat, dan kapabilitasnya kuat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement