REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, meski status Gunung Slamet tetap siaga level tiga, namun aktivitas kegempaan dan letusan gunung yang berada di Jawa Tengah itu cenderung meningkat.
Kepala pusat Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Porwo Nugroho menjelaskan saat cerah terlihat 26 kali sinar api dan lontaran material (Lava Pijar). Menurutnya, ini merupakan letusan atau erupsi tipe strombolian dengan tinggi antara 200-1500 meter dari kawah Slamet.
Selain itu terdengar berkali-kali suara dentuman kuat, dan suara gemuruh sedang. Sementara dalam kegempaan, terjadi 25 kali gempa letusan dan 83 kali gempa hembusan.
Sutopo mengatakan masyarakat tidak boleh melakukan kegiatan apapun dalam radius 4 KM dari puncak gunung Slamet. Sementara yang berada di luar area tersebut dihimbau tetap tenang.
"Jangan Panik dengan suara letusan dan dentuman. Lakukan aktivitas seperti biasa," katanya.