Kamis 11 Sep 2014 22:19 WIB

Pengamat: Konyol, Gerindra Minta Ahok Mundur

Rep: C73/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Ahok Mundur Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama
Ahok Mundur Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Ilmu Politik pada Fisip Universitas Airlangga (Unair), Haryadi, mengatakan permintaan Partai Gerindra agar Ahok mundur dari jabatan wakil gubernur karena mengundurkan diri dari partai pengusungnya adalah konyol.

"Itu konyol minta Ahok mundur dari jabatan akibat mundur dari partai. Partai hanya mengantarkan saja, Gerindra gak ngerti apa-apa kalau begitu," tutur Haryadi kepada Republika, Kamis (11/9).

Menurutnya, keputusan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa dipanggil Ahok untuk keluar dari Gerindra dilihat dari dua hal. Pertama, secara psikologis Ahok adalah orang yang emosional. Karena menurutnya, keputusan Ahok tersebut datang setelah politisi di Gerindra menantang Ahok karena ia sebagai kader tidak sepakat soal Pilkada oleh DPRD.

Kedua tuturnya, adalah hal yang tidak masuk akal ketika Gerindra menghendaki Ahok mundur dari jabatannya. Karena menurutnya, partai hanya mengusung.

Sedangkan dalam kepala daerah, yang dipilih adalah perseorangan, bukanlah partai. Karenanya tuturnya, mundurnya Ahok dari partai dengan permintaan Gerindra agar Ahok mundur dari jabatan adalah dua hal yang terpisah.

Jika dikaitkan dengan jasa partai terhadap Ahok, Haryadi mengatakan Ahok sudah melakukan timbal balik dengan kinerja baiknya selama ini. Mundurnya Ahok dari Gerindra juga dinilainya akan merugikan partai berlambang garuda tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement