Kamis 11 Sep 2014 16:43 WIB

Ratusan Warga Cianjur Rela Antre Demi Gas Melon

Pekerja menata tabung gas elpiji 3 Kg di salah satu agen gas elpiji (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menata tabung gas elpiji 3 Kg di salah satu agen gas elpiji (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Ratusan warga terpaksa berdesakan antre di depan sejumlah pangkalan gas 3 kilogram yang tersebar di sejumlah wilayah di Cianjur, Jabar. Hal itu rutin mereka lakukan setiap pagi dan sore dalam beberapa pekan terakhir untuk mendapat pasokan. 

"Kalau pagi sebagian besar warga sudah mengantre di depan pangkalan ini. Kalau sore sebagian besar pengecer yang hendak mendapatkan stok untuk dijual kembali," kata Syam (35) salah seorang pengecer di Kelurahan Solok Pandan, Kamis (11/9).

Antrean ratusan warga dan pengecer ini, telah terjadi sejak beberapa pekan terakhir, dimana pasokan gas 3 kilogram, sulit didapat. Bahkan hari ini, tutur dia, jumlah warga yang mengantri bertambah jumlahnya.

"Mungkin karena LPG 12 kilogram naik, banyak warga yang beralih ke gas 3 kilogram,namun jumlahnya tidak terlalu banyak melihat stok LPG 12 kilogram yang tetap laku terjual," katanya.

Sejak satu pekan terakhir, ungkap dia, penjualan gas 3 kilogram meningkat hingga 50 persen. Dimana dalam satu hari, pihaknya dapat menjual 350 tabung perhari ke pembeli, bukan pengecer.

"Pengecer tetap kami layani, namun menjelang sore biasanya kami salurkan lansgung kalau kebetulan stok berlebih. Namun sejak satu bulan terakhir, stok yang kami dapat pas-pasan, bahkan sering dikurangi," katanya.

Sulitnya mendapatkan gas 3 kilogram dirasakan warga dihampir seluruh wilayah di Cianjur, baik utara, selatan dan kota. Dimana warga terpaksa harus antre di sejumlah pangkalan terdekat untuk mendapat pasokan gas 3 kilogram.

"Kalau ditingkat pengecer yang banyak didekat rumah, jangan harap dapat gas. Kami memilih antre di depan pangkalan ini karena sudah dua hari tidak mendapat gas dimana-mana kosong," kata Reni (29) ibu rumah tangga warga Desa Nagrak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement