REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Saya berani empat mata karena saya tidak pakai kacamata," seloroh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di depan ruang pertemuan, kantor presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (11/9).
Rangkaian kata tersebut sontak disambut gelak tawa oleh para pembantu Presiden antara lain Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Luar Negari Marty Natalegawa dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Mereka tengah menanti kedatangan seorang tamu penting yaitu mantan Perdana Menteri Britania Raya Tony Blair.
Guyonan SBY muncul lantaran jelang pertemuannya dengan Blair, salah seorang staf kepresidenan mengabarkan, mantan pimpinan Partai Buruh itu menginginkan pertemuan empat mata.
Menanggapi hal itu, Presiden menilai sebaiknya pertemuan dilaksanakan seperti biasa. Artinya, tidak perlu empat mata karena ia kadung didampingi oleh para menteri.
Menanggapi guyonan Presiden, sontak Lukman menyebut nama pelawak ternama, Tukul Arwana yang terkenal lewat acara 'Empat Mata' di salah satu stasiun televisi swasta. Sebuah program yang kini telah berganti nama menjadi 'Bukan Empat Mata'. Tak lama berselang, Presiden melangkah maju, menjauhi pintu masuk ruang pertemuan.
Melihat seseorang berjalan melangkah melintasi taman yang berada di halaman belakang Istana Merdeka, SBY berseru. "Itu yang jalan kaki siapa?," tanya Presiden. "Faiza pak," ujar para menteri memberikan jawaban. Ya, Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah tampak tengah berjalan menuju Bina Graha.
Biasanya tamu negara yang pernah menjadi pemimpin negaranya memang melewati jalur tersebut. Faizasyah sepertinya ingin memastikan waktu kedatangan Blair. Terlebih, waktu hampir mendekati 13.00 WIB, agenda pertemuan seharusnya dilaksanakan.
SBY kemudian berseloroh lagi. "Begitu Blair naik mobil, mungkin Faiza akan berlari," ujar SBY kembali disambut gelak tawa para menteri dan staf kepresidenan.