REPUBLIKA.CO.ID, BALAI KOTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan tak akan pindah ke partai lain setelah resmi mengundurkan diri dari Gerindra. 

Ia menekankan, telah siap memimpin ibu kota selama tiga tahun ke depan tanpa dukungan dari partai politik.

"Ngapain pindah partai lain? Kamu emang kalau habis cerai langsung kawin lagi? Ada masa idah kan?" ujar Basuki diiringi tawa di Balai Kota, Kamis (11/9). 

Saat ini, Ahok secara resmi telah mengajukan surat pengunduran diri dari Gerindra, partai yang mengusungnya saat mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Pengunduran diri tersebut dilakukan karena tidak lagi sejalan dengan partai tersebut. 

Gerindra bersama dengan beberapa partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih memilih mekanisme pilkada melalui DPRD. Sebelumnya, pada pembahasan RUU Pilkada Mei lalu, tidak ada satu pun fraksi di DPR yang memilih mekanisme yang diterapkan di era Orde Baru tersebut.

Perubahan sikap ini yang membuat Ahok tidak sepakat terhadap partai pengusungnya itu. Menurut ia, mekanisme pilkada melalui DPRD bukan merupakan cerminan demokrasi. 

Ia menilai kepala daerah yang dipilih dari DPRD tidak akan mengutamakan kepentingan rakyat. Karena kepala daerah tersebut harus melayani DRPD yang telah memilihnya untuk menduduki jabatan tersebut.

"Kalau begitu nanti kerja kepala daerah sibuk urusi DRPD saja biar bisa dipilih lagi. Rakyat mau marah-marah kayak gimana ya biarin saja, kan bukan mereka yang pilih," ujar Ahok.

Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini

Ikuti Whatsapp Channel Republika