REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berdasarkan hasil pantauan pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat menyatakan ada sekitar 15 provinsi di Indonesia terdapat titik api dari kebakaran hutan.
"Semua titik api itu kami pantau dari setelit NOAA18 dan memang benar ada 15 provinsi yang saat ini terdapat titik yang menyebabkan kebakaran hutan," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Jakarta Sutopo di Jakarta, Rabu (10/9).
Sebanyak 15 titik api atau yang lebih dikenal dengan istilah hotspot itu saat ini masih terus ada dan diupayakan sedang dalam penanggulangan oleh pihak pemerintah setempat.
Ia mengatakan, hasil pemantauan titik api di 15 provinsi itu dilakukan pada Senin (8/9). Hingga saat ini kemungkinan bertambah dan kemungkinan juga akan berkurang.
"Semua itu tergantung bagaimana pemerintah setempat untuk cepat melakukan penanggulang dan pencegahan agar tidak ada lagi titik api di wilayah lainnya," katanya.
Dari 15 provinsi yang terdapat titik api itu diantaranya Kaltim, Kalbar, Kalsel, Kalteng, Kaltara, Sultra, Sulsel, Sumsel, Sulteng, Jatim, Riau, Aceh, Lampung dan Bali.
Sutopo juga mengatakan, agar pemerintah setempat yang di daerahnya terdapat titik api agar bisa lebih siap untuk melakukan penanggulangan dan jangan pernah lengah sedikit pun.
Sedangkan untuk daerah atau provinsi yang hingga saat ini tidak terdapat titik api agar bisa lebih waspada kepada upaya pencegahan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat dan perusahaan untuk tidak membakar hutan pada saat membuka lahan.
"Semoga saja titik api yang terdapat di 15 provinsi tidak merambah ke provinsi lainnyanya," katanya.