REPUBLIKA.CO.ID, Bogor berbenah. Wilayah berjuluk Kota Hujan itu sedang berusaha memulihkan reputasi sekaligus lingkungan dari sebuta Kota Sejuta Angkot. Upaya itu dilakukan dengan berencana membangun sejuta taman di Bogor.
Taman-taman yang tersebar itu dibangun Pemerintah Kota Bogor untuk mewujudkan kampanye Go Green And Clean. Sejauh ini, pemkot berhasil membangun 27 taman ruang terbuka hijau dari total 32 taman yang dicanangkan pemkot.
Kepala Bidang Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor, Dian Herdiawan, mengatakan, keberadaan taman kota merupakan program dari Wali Kota Bogor Bima Arya. Ia menginginkan Bogor memiliki lebih banyak ruang terbuka hijau. "Taman ke-28 hingga 32 direncanakan rampung tahun ini," ujar Dian kepada ROL, Jumat (5/9).
Taman kota diharapkan menambah estetika taman kota. Yang terpenting, menurut Dian, taman kota bermanfaat bagi warga Bogor untuk berinteraksi dan melakukan hal-hal yang positif.
"Semoga taman-taman yang ada menjadi tempat komunitas maupun keluarga berkumpul, terutama anak sekolah yang dapat memanfaatkan taman sebagai lokasi belajar bersosialisasi dan mengekspresikan diri," papar dia.
Perkembangan taman di Bogor memang mengalami kemajuan pesat. Padahal, pada 2011 Bogor hanya memiliki empat taman aktif yang dijadikan sebagai lokasi berkumpul. Empat taman itu yakni Taman Malabar, Taman Lereng Sempur, Taman Peranginan, Taman Kencana.
Dian menjelaskan, pembangunan taman-taman di Kota Bogor menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Bogor, bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Corporate Social Responsibility (CSR) dari sejumlah pihak swasta.
Satu taman lagi yakni Taman Ramah Burung juga akan dibangun dengan merevitalisasi jalur hijau Jalan Ahmad Yani, mulai Kantor Badan Pertanahan Nasional hingga Jalan Dadali seluas 1,3 hektare area menggunakan bantuan Pemprov Jabar.
Rencananya, ruang terbuka hijau di Jalan Ahmad Yani akan ditanami ratusan pohon dan semak yang diharapkan mampu mengundang burung untuk hinggap atau bersarang. "Kalau burung butuh pohon untuk istirahat, nah kalau manusia butuh taman untuk istirahat," katanya.