Selasa 09 Sep 2014 19:12 WIB

Pemkot Tangerang Gelontorkan Rp 1 Miliar untuk Pengelolaan Sampah

Rep: c81/ Red: Karta Raharja Ucu
Pengelolaan sampah kota (ilustrasi)
Foto: Aditya Pradana/Republika
Pengelolaan sampah kota (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang bakal menggelontorkan Rp 1 miliar untuk masyarakat yang ingin mengembangkan pengelolaan sampah. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Tangerang menilai, pengelolaan sampah bisa membantu pemkot mewujudkan program Tangerang bersih.

Bantuan tersebut akan dibagikan kepada beberapa kelompok masyarakat yang sebelumnya sudah mulai mengembangkan program pengelolaan sampah. "Jadi, kita mempersiapkan lima paket bagi masyarakat yang sedang mengembangkan pengelolaan sampah, masing-masing paket nilainya Rp 200 juta," kata Kepala DKP Kota Tangerang Ivan Yudhiyanto saat ditemui ROL, Ahad (7/9).

Namun, bantuan tersebut tidak akan diberikan kepada masyarakat yang baru saja memulai mencoba program pengelolaan sampah tersebut. "Jadi, nantinya kita cek terlebih dahulu tempat pengelolaan sampahnya. Kalau memang sudah berjalan, kita akan berikan bantuan paket tersebut, jadi kita tidak memberikannya tidak sia-sia karena programnya memang sudah berjalan," tutur dia.

Ia menjelaskan, DKP tidak akan memberikan dana tersebut dalam bentuk uang tunai. Tujuannya, untuk meminimalisasi kecurangan. "Jadi, bentuknya kita lihat proposal mereka, kita cek, kira-kira mereka membutuhkan apa?" ucap dia.

"Kalau misalkan mereka membutuhkan mesin pencacah, kita akan berikan mesin pencacahnya saja langsung, tidak dalam bentuk uang, jadi pemanfaatannya jelas."

Tak hanya memberi bantuan saja, DKP juga akan terus memantau dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pegelolaan sampah ini. "Jadi, itu juga salah satu bentuk pengawasannya, kita akan terus berkordinasi dengan mereka yang sudah menjalankan program tersebut," jelasnya.

Jika, dari kelima paket yang sudah disediakan hanya empat yang bisa disalurkan, nanti dananya akan kembali disimpandan di keluarkan untuk program paket selanjutnya.

"Kalau memang sekarang baru empat yang digunakan kita akan simpan dulu untuk program selanjutnya karena mungkin selanjutnya bisa menyediakan lebih banyak paket lagi karena masyarakat sudah melihat contoh suksesnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement